OELMAMASI,DELEGASI.NET – Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Johni Asadoma, melakukan kunjungan kerja perdana di Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang. Kehadiran beliau disambut hangat oleh Wakil Bupati Kupang Arum Titu Eki, jajaran Pimpinan Perangkat Daerah Kabupaten Kupang, Camat Sulamu Markus Fanggidae, serta masyarakat setempat.
Perjalanan ke Sulamu dilakukan melalui jalur laut menggunakan kapal milik Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kupang dari Pelabuhan Tenau. Setibanya di lokasi, Wakil Gubernur didampingi oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT Sulastri Rasyid, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTT Sonny Libing, serta Kepala BPAD Provinsi NTT Alexon Lumba.
Rombongan menyusuri pesisir pantai sambil berdialog langsung dengan para petani rumput laut dan melihat hasil panen mereka. Salah satu tokoh masyarakat, Haji Mahmud, menyebutkan bahwa panen dilakukan setiap 45 hari sekali. Saat ini, terdapat sekitar 800 pembudidaya di Kecamatan Sulamu, dengan rata-rata produksi 50 tali per orang yang dapat menghasilkan Rp3–4 juta per panen, tergantung kondisi, dengan harga jual rumput laut basah sebesar Rp2.500/kg dan kering antara Rp20.000 hingga Rp25.000/kg.
Dalam sambutannya, Wagub Johni Asadoma menyampaikan apresiasi atas kerja keras para petani dan nelayan tangkap. Ia juga menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi dan Kabupaten terus bekerja sama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.
“Pergub Nomor 29 tentang Pengelolaan Rumput Laut, khususnya Pasal 34 yang mengatur harga jual rumput laut, telah dicabut untuk mencegah praktik monopoli yang merugikan petani,” ujarnya.
Johni juga menyoroti pentingnya pendidikan bagi generasi muda, khususnya di bidang kelautan dan perikanan. “Saya ingin anak-anak kita sekolah, terutama di jurusan perikanan, agar bisa mendukung pengembangan industri rumput laut. Soal sarana, bibit, dan kapal ikan, kita akan terus perjuangkan bersama kementerian terkait,” katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Kupang Arum Titu Eki menekankan pentingnya peran perempuan dan anak-anak dalam sektor perikanan. “Di Sulamu, ibu dan anak ikut mendukung budidaya rumput laut. Tapi tetap, pendidikan adalah investasi terbaik,” ujarnya.
Ia menambahkan, “Saya bangga! Warga Sulamu membuktikan bahwa laut bukan batas, tapi harapan. Ini bukti bahwa Kupang memiliki kekuatan besar di sektor kelautan. Sulamu yang dulu terpinggirkan kini jadi pusat perhatian.”
Kunjungan ini menjadi tonggak awal sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam mengangkat potensi kelautan dan perikanan di Sulamu sebagai motor penggerak ekonomi daerah. *** (delegasi/ Biro Adpim Setda NTT)