Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Nusa Tenggara Timur beraudiensi dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Ambrosius Kodo, di ruang kerja kadis, Rabu, 21 Mei 2025.
KUPANG, DELEGASI.NET – Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Nusa Tenggara Timur beraudiensi dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Ambrosius Kodo, di ruang kerja kadis, Rabu, 21 Mei 2025.
Pertemuan tersebut dalam rangka menyinergikan program edukatif bertajuk “SMSI Goes to School”.
Audiensi ini digelar sebagai langkah awal kolaborasi antara insan pers dan pemangku kebijakan pendidikan untuk menjaga dan memperkuat nilai-nilai literasi, etika digital, dan pembentukan karakter generasi muda di sekolah-sekolah.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua SMSI NTT, Benediktus S. S. Jahang, menyampaikan urgensi dari program SMSI Goes to School.
Menurutnya, perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat telah mengubah cara anak-anak mengakses informasi. Sayangnya, rendahnya literasi media di kalangan pelajar membuat mereka rentan terhadap hoaks, ujaran kebencian, dan disinformasi.
“Kami melihat bahwa sekolah adalah titik mula pembentukan peradaban. Ketika sekolah gagal menjadi benteng literasi dan etika digital, maka kita kehilangan satu generasi yang seharusnya menjadi harapan bangsa,” ujar Benediktus.
Program SMSI Goes to School dirancang untuk memberikan edukasi jurnalistik, fotografi, dan keterampilan public speaking kepada siswa SMA/SMK. Program ini juga mendukung penuh gerakan inovatif Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT yakni GENTA BELIS (Gerakan NTT Membaca dan Menulis) yang telah diluncurkan sejak November 2024 lalu.
Dalam tanggapannya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Ambrosius Kodo, menekankan pentingnya menjadikan sekolah sebagai zona aman dari kekerasan, terutama terhadap perempuan dan anak.
“Kita tidak hanya bicara soal literasi, tetapi juga bagaimana menjadikan sekolah sebagai ruang peradaban yang bersih dari kekerasan. Kita bisa dorong sekolah-sekolah untuk mendeklarasikan diri sebagai zona nol kekerasan terhadap perempuan dan anak,” tegas Ambrosius.
Ia juga menyambut baik agenda SMSI yang berfokus pada peningkatan kapasitas literasi media di sekolah. Menurutnya, kolaborasi dengan media menjadi penting untuk melindungi generasi muda dari paparan konten negatif yang semakin masif dan tak terbendung di ruang digital.
“Ketika sekolah jebol, kita mau harap dari mana lagi lahirnya peradaban bangsa ini? Kolaborasi dengan SMSI adalah langkah strategis menjaga benteng masa depan kita,” tambahnya.
Audiensi ini turut dihadiri oleh beberapa anggota SMSI dari berbagai media siber, seperti, Tony Kleden (Kabarnya.co), Roby Fahik (SekolahTimur.com), Rambu (Viktory News), Hermen (Delegasi.Net), dan Yoseph Bataona (FaktahukumNTT.com).
Melalui pertemuan ini, SMSI dan Dinas Pendidikan sepakat untuk menjadwalkan pertemuan lanjutan dalam waktu dekat guna merumuskan mekanisme pelaksanaan di lapangan, termasuk metode kampanye literasi, pemetaan sekolah prioritas, dan strategi advokasi terhadap isu kekerasan berbasis gender di lingkungan pendidikan.
Sekolah adalah peradaban, dan SMSI hadir bukan sekadar menyebar berita, melainkan membangun kesadaran kritis generasi muda demi masa depan bangsa yang lebih sehat secara informasi, cerdas secara pemikiran, dan beradab dalam tindakan.*** (delegasi/Hermen Jawa)
Oleh: Jeni Matelda Ataupah,S.Sos,M.Si “Diam itu emas.” Pepatah lama ini kerap kali menasihati kita untuk…
SEKADAU, DELEGASI.NET - Bupati Sekadau- Kalimantan Barat, Aron menerima kunjungan Tim Pembina Samsat Kalimantan Barat di Ruang…
ENDE,DELEGASI.NET- FM (49), bendahara Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Ende, NTT ditetapkan sebagai tersangka…
KUPANG,DELEGASI.NET - Polda NTT kembali menjaring warga saat melakukan operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) Turangga 2025.…
STANFORD, DELEGASI.NET - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Republik Indonesia, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), …
VATIKAN,DELEGASI.NET- Sekretaris Negara Takhta Suci, Kardinal Pietro Parolin, , menyampaikan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa, pemilihan Paus…