Longsor kembali terjadi di Manggarai Timur akibat hujan lebat yang berlangsung kurang lebih 4 jam lamanya di wilayah Kecamatan Lamba Leda Selatan.Kali ini bencana tanah longsor yang menutupi badan jalan Heso-Deno-Mano, di Desa Golo Wune, Senin (24/2/2025) sore (Foto: PK)
BORONG, DELEGASI.NET – Longsor kembali terjadi di Manggarai Timur. Kali ini bencana tanah longsor akibat hujan lebat pada Senin (24/2/2025) sore yang berlangsung kurang lebih 4 jam lamanya di wilayah Kecamatan Lamba Leda Selatan, membuat trans Heso-Deno-Mano, di Desa Golo Wune lumpuh, sebagaimana di lansir Pos Kupang.com.
Nansi Taris, warga Desa Golo Wune, kepada wartawan, Selasa (25/2/2025) pagi, mengatakan, longsor itu terjadi pada 7 titik dan material longsor menutupi badan jalan.
Dampaknya kata Nansi akses warga menuju wilayah Desa Golo Wune saat ini lumpuh total. Kendaraan baik mobil maupun sepeda motor tidak bisa melintas.
Nansi juga mengatakan, dampak dari tanah longsor yang menutupi badan jalan di sejumlah titik tersebut, selain akses menuju satu desa yakni Desa Golo Wune lumpuh total, juga akses menuju fasilitas publik seperti SD Golo Wunis, SMAN 6 Lamba Leda Selatan, dan Puskesmas Lenang juga ikut lumpuh total.
BACA JUGA:
“Ada dua titik longsor paling besar berada tak jauh dari rumah, sehingga aliran air dari jalan mengalir ke rumah-rumah warga. Tadi saya ada potongan-potong kayu yang menghalangi jalan supaya orang bisa lewat. Tetapi material tanah dan batu belum bisa dibersihkan. Longsor terlalu besar,”ujarnya.
Selain akses transportasi lumpuh, longsor juga mengakibatkan salah satu rumah warga rusak tertimpa tembok penahan tanah (TPT) jebol. Sedangkan satu unit rumah posisi tergantung karena tembok penahan tanah sudah jebol.
Nansi berharap Pemerintah Desa dan Pemkab Matim bisa mengambil langkah cepat menangani material longsor dan mengintervensi rumah warga yang terdampak.
Kepala Desa Golo Wune, Yohanes Ngajang, menjelaskan ada 8 titik longsor di jalan menuju sekolah dan puskesmas tersebut.
“Ada 8 titik longsor yang tutup badan jalan. Satunya ada TPT jebol mengakibatkan rumah rusak dan tergantung,”terang Yohanes.
BACA JUGA:
Ia mengatakan, akses jalan yang menghubungkan Desa Golo Wune menuju puskesmas dan sekolah lumpuh total. Selain batu dan tanah, kayu-kayu besar juga menutup akses jalan.
Pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan terkait bencana yang melanda wilayah tersebut.
“Hari ini kami akan buat laporan resmi ke Kecamatan dan Bupati serta DPRD. Sudah telepon Camat tadi juga arahan untuk segera buatkan laporan ke Pemerintah Kabupaten,”ujarnya.
Yohanes juga mengatakan, Pemdes dan masyarakat akan gotong-royong membersihkan material longsor yang bisa ditangani tenaga manusia, sembari menanti bantuan alat berat dari BPBD.
//delegasi(PK/Pieter)
Oleh: RD. Leo Mali Sebelum meninggalkan para murid-Nya, Yesus berpesan kepada mereka untuk saling mengasihi…
VATIKAN,DELEGASI.NET - Perayaan yang menandai dimulainya secara resmi kepausan Paus Leo XIV akan dilaksanakan pada…
VATIKAN,DELEGASI.NET- Paus Leo XIV menyampaikan pidato di hadapan Korps Diplomatik dan mendorong para duta besar…
OELMAMASI,DELEGASI.NET - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Johni Asadoma, melakukan kunjungan kerja perdana di…
KUPANG - Kasus hukum yang menjerat Direktur Utama dan Direktur Operasional PT Jamkrida NTT,…
KUPANG,DELEGASI.NET - Kota Kupang keluar sebagai juara umum Pekan Paralympic Pelajar Daerah (Peparperda) NTT III…