Categories: Hukrim

Jokowi Tunda Rencana Pembentukan Densus Tipikor

Jakarta, Delegasi.com –Presiden Joko Widodo memutuskan menunda rencana pembentukan Detasemen Khusus Tindak Pidana Korupsi (Densus Tipikor) Polri.

Keputusan tersebut diambil dalam rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, seperti di kutip kompas.com, Selasa (24/10/2017) siang.

“Diputuskan bahwa pembentukan Densus Tipikor untuk sementara ditunda untuk kemudian dilakukan pendalaman lebih jauh lagi,” ujar Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, seusai rapat.

Pengkajian rencana pembentukan Densus Tipikor, lanjut wiranto, diserahkan ke Kemenko Polhukam.

“Itu akan diserahkan kepada Menko Polhukam untuk mendalami lebih jauh lagi sehingga nanti pada saat yang tepat tentu kita akan ada penjelasan lagi mengenai hasil pendalaman itu,” lanjut Wiranto.

Soal kapan waktu yang tepat itu, Wiranto belum bisa menjawabnya.

Ia sekaligus meminta agar polemik mengenai wacana pembentukan Densus Tipikor tersebut dihentikan.

“Maka dengan demikian, isu mengenai ini kita berhenti dulu. Enggak usah kita perpanjang lagi isu mengenai Densus Tipikor ini,” lanjut dia.

Rapat yang dipimpin Presiden Jokowi itu turut dihadiri Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Ketua KPK Agus Rahardjo.

Dari unsur kepolisian, tampak hadir Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian dan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Rikwanto.

Polri sebelumnya sudah membahas di internal mengenai pembentukan Densus Tipikor.

Polri membutuhkan anggaran sekitar Rp 2,6 triliun untuk membentuk Densus Tipikor. Anggaran tersebut termasuk untuk belanja pegawai 3.560 personel sekitar Rp 786 miliar, belanja barang sekitar Rp 359 miliar dan belanja modal Rp 1,55 triliun.

Nantinya Densus Tipikor akan dipimpin seorang bintang dua dan akan dibentuk satgas tipikor kewilayahan.

Satgas tipikor tersebut akan dibagi tiga tipe, yakni tipe A (enam satgas), tipe B (14 satgas) dan tipe C (13 satgas).

Rencananya, Densus Tipikor akan berkantor di bangunan lama milik Polda Metro Jaya.

Namun, Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai, Polri tidak perlu membentuk Densus Tipikor.

Menurut dia, saat ini cukup memaksimalkan kerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kepolisian dan kejaksaan dalam pemberantasan korupsi.

Wapres mengatakan, dalam pemberantasan korupsi perlu hati-hati dan jangan sampai isu tersebut menakutkan para pejabat untuk membuat kebijakan.

Menurut Wapres, salah satu yang memperlambat proses pembangunan disamping proses birokrasi yang panjang juga ketakutan pengambilan keputusan.

Ia menambahkan, pemberantasan korupsi jangan hanya menyapu dan basmi sehingga memunculkan ketakutan dan tidak bisa membangun, selain juga harus menjaga objektivitas.//delegasi(kompas.com/hermen)

Komentar ANDA?

Penulis Delegasi

Recent Posts

Upaya Gubernur Melki Selamatkan PT Semen Kupang

KUPANG,DELEGASI.NET - usai rangkaian kegiatan di Labuan Bajo termasuk menutup Tour de Entete dan mengunjungi…

7 jam ago

Gubernur NTT Audiensi Bersama Pangdam IX/Udayana

KUPANG, DELEGASI.NET - Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena melaksanakan audiensi bersama Panglima…

7 jam ago

Universitas Terbuka  Kupang  Gelar Wisuda  592 Sarjana ,Wakil Gubernur NTT Beri Apresiasi

KUPANG,DELEGASI.NET - Universitas Terbuka (UT) Kupang  menggelar Wisuda Periode II Tahun 2025 di Ballroom Hotel…

8 jam ago

Gubernur Melki : NTT Kalau Kita Salah Urus, Potensi Kerusakan Lingkungannya Besar Sekali

KUPANG,DELEGASI.NET -  Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, menekankan tentang pentingnya pengelolaan sumber daya ekologis…

8 jam ago

Ketua DPC PKB Matim, Yohanes Rumat Klarifikasi Isu Pencopotan: Ini Pengalihan Isu PAW Dua Kader

KUPANG, DELEGASI.NET – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Manggarai Timur, Yohanes…

8 jam ago

Gubernur NTT Lepas 330 Peserta Ret-Ret Kepemimpinan Strategis ke Unhan Atambua

KUPANG,DELEGASI.NET - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena bersama Wakil Gubernur Johni…

15 jam ago