Categories: InternasionalOPINI

Ilmuwan Nuklirnya Dibunuh, Iran Didesak Serang Haifa Israel

TEHERAN, DELEGASI.COMIran didesak untuk menyerang Haifa, kota pelabuhan di Israel, setelah ilmuwan nuklirnya dibunuh. Para pejabat Teheran menuduh Zionis Israel berperan dalam pembunuhan ilmuwan bernama Mohsen Fakhrizadeh tersebut.

Desakan itu muncul dalam opini di surat kabar garis keras yang pemimpin redaksinya adalah salah satu penasihat Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollahh Ali Khamenei di masa lalu, Hossein Shariatmadari.

Opini di surat kabar Kahyan yang diterbitkan hari Minggu (29/11/2020) menyatakan Teheran harus menyerang Haifa jika Israel terbukti membunuh Fakhrizadeh. Haifa disarankan jadi target karena selain bisa menyebabkan kerusakan fasilitas, juga akan menyebabkan banyak korban jiwa.

Opini yang ditulis analis Iran; Sadollah Zarei, tersebut mengatakan bahwa reaksi Iran terhadap dugaan serangan udara Israel yang menewaskan pasukan Garda Revolusi di Suriah selama ini tidak cukup jauh untuk menghalau Israel.

“Menyerang Haifa dan membunuh sejumlah besar orang pasti akan mengarah pada pencegahan, karena Amerika Serikat (AS) dan rezim Israel serta agennya sama sekali tidak siap untuk mengambil bagian dalam perang dan konfrontasi militer,” tulis Zarei, yang dikutip Reuters, Senin (30/11/2020).

Haifa, di Laut Mediterania, telah diancam di masa lalu oleh Iran dan sekutunya; kelompok Hizbullah Lebanon.

Pada Februari 2016, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah menyarankan untuk menyerang gudang amonium nitrat Haifa. Amonium nitrat adalahh bahan pupuk yang sangat mudah menguap yang memicu ledakan mematikan seperti di pelabuhan Beirut pada Agustus lalu yang menewaskan sedikitnya 192 orang dan melukai 6.500 lainnya.

Nasrallah mengatakan kemampuan menyerang fasilitas amonium nitrat itu seperti Hizbullah memiliki bom nuklir.

Pernyataan itu membuat pejabat Israel buru-buru membuat opsi memindahkan amonium nitrat dari jarak hantam.

Meskipun Kayhan adalah surat kabar yang peredarannya kecil di Iran, namun pemimpin redaksinya; Shariatmadari, ditunjuk oleh Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei dan telah digambarkan sebagai penasihatnya di masa lalu.

Ancaman Parlemen Iran

Parlemen Iran pada hari Minggu mengadakan sidang tertutup tentang pembunuhan Fakhrizadeh. Setelah itu, Ketua Parlemen Mohammad Baqer Ghalibaf mengatakan musuh Iran harus dibuat menyesal karena telah membunuhnya.

“Musuh kriminal tidak menyesal kecuali dengan reaksi yang keras,” katanya kepada radio pemerintah Iran.

Analis membandingkan Fakhrizadeh dengan J Robert Oppenheimer, ilmuwan yang memimpin Manhattan Project AS dalam Perang Dunia Kedua yang mengembangkan bom atom.

//delegasi(sindonews)

Komentar ANDA?

Penulis Delegasi

Recent Posts

Polemik Geotermal di Flores, Gubernur Melki Ingatkan Cari Solusi Tebaik Tanpa Harus Berantam

KUPANG,DELEGASI.NET - Gubernur NTT, Melki Laka Lena, tetap komit pada sikap tegasnya; menghormati penolakan warga…

15 jam ago

Gubernur NTT Pimpin Rapat Pembahasan Proposal KPBU Pembangunan Infrastruktur TIK dan Digitalisasi Terintegrasi oleh PT. PLN Icon Plus

KUPANG,DELEGASI.NET - Gubernur NTT, Melki Laka Lena didampingi Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma memimpin Rapat…

15 jam ago

Gubernur Melki Hadiri Perayaan 25 Tahun Hidup Membiara Tujuh Suster RVM

KUPANG, DELEGASI.NEI - Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena menghadiri Perayaan Ekaristi Syukur…

16 jam ago

Gubernur Melki Audiensi Bersama Investor Korsel, Bahas Potensi Energi Terbarukan di Sektor Kelautan

KUPANG, DELEGASI.NET - Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena didampingi Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi…

16 jam ago

RAKERDA Pemuda Katolik KOMDA NTT, Wagub NTT Dorong Kemandirian Kader Melalui Ekonomi Kreatif

KUPANG, DELEGASI.NET - Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Pemuda Katolik…

23 jam ago

Sukses di Paskibraka Nasional, Anak Penjual Jagung Bakar Dapat Rp 50 Juta dari Presiden

MAUMERE,DELEGASI.NET - Nama Gregorius Paulus Afrisal menjadi kebanggaan belakangan ini. Pelajar Kelas XI SMAK Frater…

1 hari ago