Buka Musrenbang RKPD dan RPJMD, Gubernur Melki Tegaskan Pentingnya Sinkronisasi Bersama Program Pemerintah Pusat

KUPANG,DELEGASI.NET – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2026 dan Musrenbang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025-2029 Provinsi NTT resmi dibuka oleh Gubernur NTT, Emanuel Melkiadea Laka Lena di Aston Kupang Hotel & Convention Center pada Rabu (14/5/2025) pagi.

Gubernur Melki menyampaikan, penyusunan RPJMD menjadi tahapan krusial dan strategis dalam merumuskan arah kebijakan dan program pembangunan daerah kita untuk lima tahun ke depan.

“Ini merupakan panduan dalam mewujudkan visi dan misi pembangunan Provinsi NTT, penyusunan RKPD setiap tahun, penjabaran dari RPJMD 2025-2029 dan RKPD Provinsi NTT Tahun 2026 yang merupakan acuan bagi seluruh pelaku pembangunan dalam menjabarkan kebijakan pembangunan daerah serta menjadi pedoman untuk penyusunan  KUA – PPAS dan APBD Tahun Anggaran 2026,” pungkasnya.

Menurut Melki, Forum Musrenbang harus disinkronkan dengan kebijakan pembangunan nasional, provinsi dan kabupaten sehingga saling mendukung dalam pencapaian indikator dan target yang telah ditetapkan.

“Saya berharap pada perencanaan RKPD tahun 2026 dan RPJMD tahun 2025-2029 terjadi perubahan paradigma. Kita wajib mengendalikan anggaran daerah kita untuk kesejahteraan rakyat dan berorientasi pada prioritas untuk mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan Dokumen Perencanaan kita. Komitmen keterpaduan dan kebersamaan harus terajut makin baik ke depan dalam upaya mewujudkan target-target pembangunan sehingga benar-benar berdampak besar bagi kesejahteraan masyarakat dengan melibatkan semua stakeholders,” tegas Gubernur Melki.

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy yang hadir secara daring, dalam sambutannya mengatakan bahwa diperlukan keselarasan antara pembangunan antara pemerintah pusat dan daerah.

“Kita ingin pembangunan pusat untuk daerah dan sebaliknya sehingga keselarasan bisa kita rasakan bersama, karena itu pertama diperlukannya arah kebijakan RPJPN 2025-2029 dan peyelarasan RPJMD 2025-2029. Kedua, menyelaraskan kondisi ini dengan ekonomi Indonesia tahun 2026. Ketiga pokok-pokok rancangan RKP perlu dicermati bersama dan keempat kondisi pembangunan NTT, Perpres 12 tahun 2025 tentang RPJPN 2025-2029 merupakan periode pertama pelaksanaan RPJMN 2025-2029, ini adalah langkah penting dan fondasi kita, untuk bersama mencapai sasaran perkapita menuju negara maju,” urai Rachmat Pambudy.

Menurutnya, tujuan pembangunan kewilayahan khususnya di Indonesia Timur harus mempertimbangkan pemerataan dengan strategis pembangunan melalui strategi afirmatif, konservasi dan penguatan konektivitas infrastruktur wilayah yang berkualitas dan ramah lingkungan melalui pokok kebijakan superhub pariwisata dan ekonomi kreatif bertaraf internasional. Ia turut menghimbau agar sasaran pembangunan NTT 2025-2029 melalui laju pertumbuhan ekonomi dapat mendukung penurunan kemiskinan dan peningkatan Indeks Modal Manusia.

“RPJPN adalah milik kita bersama yang harus diterjemahkan ke dalam setiap rencana kerja oleh Kementerian dan Daerah. Kita ingin memastikan pembangunan Sekolah Rakyat harus diimplementasikan dan membebaskan masyarakat dari rantai kemiskinan sehingga akan memperbaiki akses pendidikan dan memberikan pembangunan yang berdampak untuk Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Secara pribadi saya harapkan NTT bebas dari kemiskinan, dan bebas dari pendidikan yang rendah, mari bersama majukan NTT,” pungkas Menteri Rachmat.

Sementara itu Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Restuardy Daud kembali menegaskan aspek sinkronisasi penyelerasan hierarki perencanaan pembangunan dalam sambutannya.

“Secara singkat dalam RPJPN ada 3 hal yang menjadi landasan, yaitu transformasi sosial, ekonomi dan tata kelola. Sejalan dengan Perpres 12 Tahun 2025 yang menuangkan keselarasan program prioritas nasional, kami mengapresiasi tema RKPD 2026 Provinsi NTT yaitu peningkatan produktifitas untuk ketahanan pangan dan energi, serta percepatan pertumbuhan ekonomi eksklusif telah disusun sejalan dengan tema diusung RKP nasional. Kami juga mengapresiasi sinkronisasi indikator atau sasaran yang menjadi target bersama ditahun 2026 yang merupakan agregat di tingkat nasional. Serta upaya dan terobosan yang dicerminkan dari indikator makro pembangunan NTT hingga 2024,” jelasnya.

Ia berharap Musrenbang menjadi forum strategis bagi seluruh stakeholder untuk menyelaraskan perencanaan pembangunan daerah yang sejalan dengan program RPJPN, RPJMD dan RKPD.

“Semoga ini bisa menghasilkan loncatan pembangunan bagi Nusa Tenggara Timur,” ucapnya.*** (delegasi/Biro Adpim Setda NTT)

Komentar ANDA?

Penulis Delegasi

Recent Posts

Stevi Harman Minta Kementerian PPPA Libatkan Mitra Sosial dalam Penanganan Kasus Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan di NTT

JAKARTA,DELEGASI.NET - Penanganan kasus Kekerasan terhadap anak dan perempuan di Nusa Tenggara Timur (NTT) perlu…

6 jam ago

Kardinal Parolin: Pembicaraan di Istanbul Membuka Jalan Perdamaian

VATIKAN,DELEGASI.NET- Di sela-sela acara diskusi tentang Ukraina di Universitas Kepausan Gregorian,Sekretaris Negara Vatikan, Kardinal Pietro…

1 hari ago

Polres Sikka Serius Berantas Aksi Premanisme

MAUMERE,DELEGASI.NET - Polres Sikka bakal menggelar Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) selama dua minggu ke depan,…

1 hari ago

RUPS LB Bank NTT Usulkan Dua Nama Jadi Dirut, Gubernur Melki: Tidak Ada Politisi dan Birokrat!

KUPANG- Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa Bank NTT tahun 2025, Rabu (15/5), berlangsung…

1 hari ago

Paus Leo XIV Terbitkan Unggahan Pertama di Akun Media Sosial Kepausan

VATIKAN,DELEGASI.NET- Paus Leo XIV telah menerbitkan unggahan pertamanya di Instagram dan X, yang digunakan dengan…

2 hari ago

Wali Kota Kupang Bakal Ganti Direktur RSUD SK Lerik Usai Temuan Pansus DPRD

KOTA KUPANG -Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, menyatakan akan segera mengganti Direktur Rumah Sakit…

2 hari ago