BerandaHukrimKerusuhan Pecah di Wulanggita Flotim, Warga Sandera Polisi dan Istri

Kerusuhan Pecah di Wulanggita Flotim, Warga Sandera Polisi dan Istri

Published on

LARANTUKA, Delegasi.Com – Kerusuhan pecah di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur (Flotim), Selasa (19/11/2019). Warga Kampung Suku Tukang, Desa Pululera, dengan membawa parang, tombak, dan anak panah merusak Rumah Dioses milik PT Rerolara Hokeng. Dirilis SindoNews.com, selain merusak Rumah Dioses, warga juga membakar gudang penyimpanan kopi PT Rerolara Hokeng dan kebun pisang.

Aksi massa terjadi, karena pematokan pilar lokasi tanah HGU PT Rerolara Hokeng di Kecamatan Wulanggitang. Warga Suku Tukang meminta agar pematokan dan segala aktivitas di tanah HGU PT Rerolara Hokeng dihentikan. Selain itu, mereka menginginkan Direktur PT Rerolara Hokeng Romo Nikolaus Lawe Saban keluar dari Rumah Dioses dan meninggalkan PT Rerolara HGU Hokeng.

Warga Suku Tukang juga meminta polisi membebaskan Masrsel yang ditahan di Mapolsek Wulanggitang, terkait kasus penodongan dan penyerangan anggota Intelkam Polres Flotim saat melakukan lidik di Rumah Dioses PT Rerolara Hokeng.

Agar keinginan mereka dipenuhi polisi, warga Suku Tikang menyandera Bripka Damianus Hera dan istri yang ditangkap warga saat hendak mengantar istrinya mengajar di SDI Wolorona. Aksi penyanderaan untuk menjadi jaminan agar polisi melepaskan Masrsel.

Sekitar pukul 08.00 Wita, Kapolsek Wulanggitang Iptu Muhamad Pua Djiwa bersama dua anggota Polsek Wulanggitang menukar Masrsel dengan anggota Polsek Wulanggitang dan istri yang disandera. Setelah pertukaran terjadi, dua sandera, yakni Bripka Damianus Hera dan istri menjalni perawatan intensif di Puskesmas Wulanggitang akibat trauma atas kejadian tersebut.

Beruntung, kerusakan lebih parah bisa dicegah setelah anggota BKO Polres Flotim dan Brimob Maumere yang di-backup Kodim 1624 Larantuka tiba di Rumah Dioses PT Rerolara Hokeng. Anggota BKO Polres Flotim sebanyak 34 anggota dipimpin Kabag Ops Polres Flotim AKP Abdurahman Aba Mean SH, anggota Brimob Maumere, dan Kodim 1624 Larantuka bertindak cepat. Melihat penambahkan jumlah aparat, warga Suku Tukang membubarkan diri, dan kondisi kembali kondusif.

//Delegasi.Com(*/BBO)

Komentar ANDA?

Latest articles

Minyak Tanah Langka dan Harga Melonjak di Sikka,Lima  Kecamatan Tanpa Pangkalan

MAUMERE,DELEGASI.NET- Sejak Desember 2024 lalu, warga masyarakat Kabupaten Sikka mengalami kelangkaan minyak tanah. Bahkan...

DPRD Berang, Gubernur dan Wakil Gubernur Mangkir Saat Paripurna RPJMD

KUPANG, DELEGASI.NET – Sejumlah anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyatakan kekecewaan dan...

Dua  Bumil di Sikka Meninggal, PMKRI Maumere Duga Malpraktik, Desak Polisi Lakukan Penyelidikan

MAUMERE,DELEGASI.NET - PMKRI Maumere mendatangi Mapolres Sikka, Senin (19/5). Aktifis mahasiswa ini mendesak Kapolres...

Komitmen Gubernur Melki, Optimalkan Sumber Daya Alam Non Tambang di NTT

KUPANG,DELEGASI.NET- Pemerintah melalui Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional RPJPN 2025-2045 mengidentifikasi perubahan iklim sebagai...

More like this

Minyak Tanah Langka dan Harga Melonjak di Sikka,Lima  Kecamatan Tanpa Pangkalan

MAUMERE,DELEGASI.NET- Sejak Desember 2024 lalu, warga masyarakat Kabupaten Sikka mengalami kelangkaan minyak tanah. Bahkan...

DPRD Berang, Gubernur dan Wakil Gubernur Mangkir Saat Paripurna RPJMD

KUPANG, DELEGASI.NET – Sejumlah anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyatakan kekecewaan dan...

Dua  Bumil di Sikka Meninggal, PMKRI Maumere Duga Malpraktik, Desak Polisi Lakukan Penyelidikan

MAUMERE,DELEGASI.NET - PMKRI Maumere mendatangi Mapolres Sikka, Senin (19/5). Aktifis mahasiswa ini mendesak Kapolres...